Kita refreshing Rohani dulu gaess… (Retret Kelas 8 SMP ISR)
By : Mr. Thomy Veto
SMP Ignatius Slamet Riyadi adalah sebuah sekolah Katolik yang berkomitmen untuk mendidik siswa-siswanya tidak hanya secara akademis, tetapi juga secara rohani. Kegiatan retret rohani Katolik merupakan salah satu upaya yang diadakan oleh sekolah untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan siswa-siswanya.
Retret adalah sebuah kegiatan pribadi atau sekelompok orang yang bertujuan untuk mendapatkan ketenangan batin dengan cara menyendiri, merenung, dan mengundurkan diri dari kesibukan dunia ramai, dari pola/gaya hidup yang tidak sehat dan tidak teratur untuk sementara waktu. Kegiatan ini hendak mengikuti Yesus sang sumber teladan yang pada masa hidup-Nya selalu setia menarik diri dan pergi ke tempat yang sunyi bersama para murid-Nya (Mrk 6:30–34, 45–46). Yesus telah melakukan retreat pribadi-Nya dengan cara berhenti sejenak dari pekerjaan-Nya, lalu menyendiri untuk merenungkan apa yang telah Ia lakukan, berdoa; berkomunikasi dan berusaha memahami Kehendak Bapa pada diri-Nya hingga Yesus memperoleh kesegaran kembali untuk bekerja dan melanjutkan perjalanan-Nya.
Retret kali ini diikuti oleh seluruh siswa/I kelas 8 SMP ISR yang berjumlah 80 anak. Tahun ini SMP ISR menempati lokasi retret di Pratista dengan bangunan yang lebih luas karenan jumlah siswa/I tahun ini lebih banyak di bandingkan tahun sebelumnya. Sebelum keberangkatan atau melaksanakan retret tentu sudah ada persiapan yang dilakukan oleh guru pendamping dan peserta. Persiapan yang dilakukan seperti berupa sosialisasi memberi pengarahan gambaran kepada siswa/I terkait kegiatan retret selain itu mempersiapkan apa yang mesti dibawa dan juga yang tidak boleh dibawa.
Hingga tiba pada waktu kebarangkatan (7-9 November 2024) siswa/I terlihat begitu antusias. Para siswa diminta berkumpul di area sekitar FF (food fest), lalu Pukul 09.30 berangkat menuju Pratista, Bandung. Perjalanan menggunakan 2 Bis (1 bis besar dan 1 bis 3/4 ) sesampai dilokasi para peserta langsung diarahkan ke aula untuk berkumpul sejenak kemudian dibagi kamar dan info lainnya. Setelah para peserta dikondisikan lalu tibalah untuk makan siang. Di hari pertama, kegiatan retret dibuka dengan ibadah bersama di kapel dengan suasana yang sejuk dan sunyi, selanjutnya ada kegiatan games bersama sebagai kegiatan kebersaamaan, di lanjutkan makan malam dan Sesi 1. Sesi 1 di bawa oleh Romo Juju, OSC sebagai pengantar tentang retret.
Hari ke-2 para peserta mengawali hari dengan Misa bersama di Chapel, dengan cuaca yang dingin sejuk. Setelah dibekali dengan makanan rohani peserta mengisi diri dengan makanan jasmani untuk memberi energi dalam sesi berikutnya. Sesi ke-2 ini para peserta dikasih materi saja oleh para Romo dan Frater namun membuat kreativitas dan aktiv untuk mempresentasikan. Para peserta terlihat menikmati kegiatan mereka hari ke dua ini. Hingga tiba di sesi malam yaitu rekonsiliasi . Di sesi ini para peserta diajak untuk melihat kembali pengalaman hidupnya bersama keluarga dan teman, pengalaman suka maupun duka yang membuat mereka bermenung dan berefleksi, selanjutnya mereka ke chapel untuk terbuka memeriksa batin dengan dikondisikan oleh pastor pendamping. Sesi ini secara tidak langsung memberi kesempatan kepada peserta meluapkan emosinya hingga banyak yang menangis. Ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk saling memaafkan diantara mereka agar setelah retret ini mereka boleh membangun relasi yang baik kembali.
Hari ke-3 para peserta tetap mengawali dengan berdoa kegiatan di sesi hari terakhir ini para peserta tidak disuguhkan dengan materi yang berat melain mereka diajak berefleksi bersama melalui film berkmana. Walaupun filmnya bukan film keluaran terbaru namun cukup membuat anak-anak antusias untuk menonton karena kisahnya yang inspiratif. Tak terasa waktu sudah menunjukan dipenghujung kegiatan retret 3 hari 2 malam ini akhirnya ditutup dengan Misa penutup. Tentunya ada pesan dan kesan bagi para peserta dengan harapan melalui kegiatan ini merekan mendapat hal yang berguna bagi pribadinya dan boleh memperbaiki hidupnya dengan lebih bermakna lagi.