Ulasan Kegiatan Live In Desa Sumber, Magelang 2025
MENEMUKAN MAKNA SEBUAH KETULUSAN
By : Bu Siska
Pembelajaran penguatan karakter tidak selalu dilaksanakan di dalam kelas, salah satu kegiatan penguatan karakter kelas 9 adalah Live in. Kegiatan Live in dilaksanakan pada tanggal 3 – 7 Februari 2025 dan berlokasi di Desa Sumber, Magelang. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 63 siswa dengan 7 guru pendamping yakni Ms Sisca, MS Avun, Ms Icha, Pak Agung Hananto, Pak April, Pak Alphius dan Pak Thomy . Alasan pemilihan desa Sumber sebagai lokasi live in ini karena desa ini memiliki begitu banyak sumber daya masyarakat yang bisa digali oleh siswa, mulai dari petani, peternak kambing dan sapi, dan juga pedagang makanan khas daerah tersebut. Tidak hanya itu lokasinya yang tepat berada di lereng Gunung Merapi
sungguh menjadi daya tarik keindahan alam yang sangat indah untuk dinikmati. Disamping itu yang juga menjadi kekayaan potensi desa ini juga masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa melalui kesenian daerah Jatilan maupun ritual-ritual yang mereka lakukan sebagai ungkapan syukur pada Sang Pencipta. Toleransi antar umat beragama sungguh terasa saat kami tinggal 5 hari disana, karena penduduk desa Sumber ada yang beragama Islam, Kristen dan Katolik bahkan ada pula penganut Kepercayaan yang bisa saling menghargai dan hidup rukun berdampingan.
Adapun kegiatan yang dilakukan siswa-siswi kelas 9 disana mereka tinggal dan mengikuti aktivitas dari orangtua yang menjadi induk semangnya masing-masing. Ada yang membantu ke sawah, membantu memasak di rumah,
membersihkan rumah sehingga siswa kelas 9 sungguh merasakan aktivitas harian masyarakat disana. Selain itu pada sore hari mereka juga dikenalkan oleh Pak Eko, sebagai koordinator kegiatan Live in dari desa yang menjelaskan bagaimana budaya dan sejarah desa Sumber itu sendiri dan yang paling menarik siswa-siswi juga belajar secara langsung menarikan tarian daerah setempat yaitu tari Jaranan dan Jathilan.
Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan Live in adalah semua orangtua yang menjadi induk semang siswa diundang ke pendopo desa dan di sana para siswa mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari dari mulai proses pembuatan susu edamame, pembuatan keripik pisang, pembuatan aneka makanan tradisional dan setelah presentasi para guru juga memberikan pertanyaan terkait apa yang telah mereka lakukan. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan akhirnya para siswa yang telah terpilih sebagai penari mempertunjukkan kebolehan mereka dalam membawakan tarian Jaranan dan Jathilan. Rasa bangga melihat anak- anak jaman now masih mencintai budaya Bangsa.
Akhirnya perjumpaan selama 5 hari pun harus berakhir karena para siswa dan Bapak/Ibu guru akan kembali ke Karawang. Pagi-pagi para siswa berpamitan. dengan para orangtua yang menjadi induk semang mereka, ada rasa haru dansedih harus meninggalkan desa Sumber yang begitu kaya dengan keramahan dan ketulusan masyarakatnya. Dengan memakai mobil pick up terbuka akhirnya kami meninggalkan Desa Sumber dengan sejuta ketulusan dan kenangan.