Kegiatan Parenting awal tahun ajaran ; Tidak sekedar Komunikasi namun Pentingnya Kolaborasi
By; Mr. Agung (SBK Teacher)
Istilah Parenting dibeberapa tahun terakhir sering muncul dalam kehidupan kita, entah parenting online maupun offline. Merujuk pada pengertiannya sendiri, menurut liputan 6.com parenting atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai pengasuhan, adalah proses mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual seorang anak dari masa bayi hingga dewasa. Ini melibatkan serangkaian kegiatan dan interaksi antara orangtua atau pengasuh dengan anak yang bertujuan untuk membimbing, melindungi, dan mengarahkan anak menuju kedewasaan. Merujuk pada pengertian diatas maka wajar kiranya kegiatan parenting kami adakan sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah terhadap tumbuh kembang siswa kepada orang tua.
Pada tanggal 28 dan 29 Juli SMP Ignatius Slamet Riyadi mengadakan kegiatan parenting awal tahun ajaran yang dibagi menjadi 2 sesi yaitu tanggal 28 untuk orang tua siswa kelas 7 dan pada tanggal 29 untuk orang tua siswa kelas 8 dan 9. Dalam kegiatan parenting awal tahun ajaran seperti biasa diisi oleh tiga pemateri yaitu Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan. Kepala sekolah yaitu Miss Sisca menyampaikan hal mengenai corevalues dan visi misi yayasan yang menjadi pelayanan kami serta memperkenalkan tim pengajar di sekolah. Mr Agung sebagai Kurikulum menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan usaha-usaha sekolah dalam mengoptimalkan potensi dibidang akademik. Miss Elis sebagai Kesiswaan menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan potensi siswa dibidang non akademik serta penyampaian aturan tatatertib sekolah yang perlu dipatuhi oleh seluruh warga sekolah.
Kehadiran orang tua dipertemuan selama dua hari tersebut mencapai 70%, hal ini menunjukkan bahwa orang tua juga sangat antusias terhadap segala program yang akan dilaksanakan untuk menunjang pengembangan potensi anak-anak mereka yang bersekolah di SMP ISR. Masukan dan saran dari orang tua juga dinilai positif oleh sekolah, misalnya orang tua kawatir dengan banyaknya kegiatan sekolah diluar akademik yang menurut mereka mempengaruhi hasil belajar akademik anak-anak, menyikapi kebijakan pemerintah propinsi mengenai jam belajar hingga karya wisata. Semua hal tersebut sekolah respon dengan bijak yang tentunya perlu kesepahaman yang sama dalam menyikapi kondisi-kondisi tersebut.
Kekawatiran orang mengenai banyaknya kegiatan siswa diluar akademik sekolah respon dengan mengeluarkan program learning balance, program ini memiliki tujuan menyampaikan hasil belajar siswa setiap bulan untuk memastikan hasil belajar akademik siswa seimbang dengan kegiatan diluar non akademik, memang masih dalam bentuk perencanaan namun hal ini perlu sekolah sampaikan agar menjadi jawaban dari kekawatiran dari orang tua. lalu mengenai kebijakan pemerintah propinsi mengenai jam mulai pembelajaran dijawab dengan tegas oleh Miss Sisca bahwa dari awal sekolah berdiri kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.30 dan sampai sekarang masih sama.
Pada akhirnya segala diskusi pada kegiatan parenting yang berlangsung selama dua hari ini, akan berjalan dengan baik jika antara orang tua dan pihak sekolah melakukan kolaborasi baik dalam pendampingan siswa maupun pengawasan program sekolah. Sekolah sangat terbuka atas masukan dari orangtua demi kemajuan sekolah, sebagai timbal baliknya juga sekolah mengharapkan orang tua ikut serta dalam pendampingan anaknya ketika dirumah/diluar sekolah. Ketika kolaborasi ini berjalan dengan baik maka segala program sekolah dalam pengembangan potensi siswa akan terwujud dengan baik dan begitulah seharusnya parenting yang didambakan.